Cancelfree on most hotels. Need a great Jakarta hotel or accommodation in Mangga Besar? Check out find the best hotel deals, from cheap to luxury & more! "Ada Apa Dengan ber-Cinta" adalah seri liputan khusus VICE membahas serba-serbi seks yang selama ini dianggap tabu, khususnya di Indonesia, padahal penting sekaligus bikin penasaran. Klik tautan ini untuk mengikuti artikel dan video lainnya dalam topik yang Mangga Besar, Jakarta Barat, sejak awal kemerdekaan republik ini sering dilabeli sebagai surga wisata nafsu lucah. Hotel kelas melati sampai bintang lima—ditambah bar dan karaoke yang menyediakan hostes untuk tamu—bertebaran di kawasan tersebut. Konon, Mangga Besar adalah lokalisasi terbesar di Jakarta sepanjang dekade 60'an. Daerah tersebut memasuki Abad 21, harus diakui baru sepenuhnya hidup ketika senja mulai merayap. Karyawan bar dan hotel dengan seragam licin terseterika tiba di tempat kerja masing-masing. Ketika malam semakin larut, kawasan tersebut bakal dipenuhi mobil dan motor para itu di salah satu hotel melati berlantai delapan dengan cat warna-warni, Wasnen tengah duduk di belakang meja resepsionis sambil memainkan ponsel genggam keluaran Nokia-nya. Meja itu lebih tepat disebut seonggok kayu dibandingkan meja resepsionis. Bentuknya sudah tak karuan dan meja kerja Wasnen selama tiga tahun kariernya sebagai resepsionis. Kursi kerja plastiknya sudah memudar dan penyok di bagian punggung, tanda bahwa ia tak pernah absen diduduki masuk hotel tempat Wasnen memakai kaos abu-abu dan celana kain hitam saat saya temui. Ia mudah gugup ketika bertemu orang yang baru dikenalnya. Butuh waktu agar obrolan menjadi cair. Usianya 36 tahun. Ia punya dua anak yang ditinggal di kampung. Sekali dalam setahun, ia menyempatkan diri pulang demi keluarganya. Ia mengaku berasal dari Tegal, Jawa Tengah. Wasnen sempat bekerja serabutan di Jakarta sebelum seorang kawan menawari pekerjaan sebagai penjaga lumayan menyita waktu, ia kudu berjaga selama 12 jam per hari dengan jatah libur sehari. Gajinya kecil, cuma Rp700 ribu per bulan, tapi oleh pemilik hotel ia diberi tempat tinggal di lantai paling atas hotel tersebut bersama tiga karyawan lainnya."Pekerjaannya cukup membosankan karena saya cuma duduk-duduk," kata Wasnen. "Tapi lumayan karena sudah dapat tempat tinggal dan kadang dikasih makan. Jadi gaji bisa saya tabung buat di kampung."Saya memutuskan menemani Wasnen berjaga menerima tamu hotel malam itu. Lobi hotel beralih fungsi jadi tempat parkir motor. Di situ cuma ada etalase minuman dan meja resepsionis. Tak ada CCTV atau pun jenis pengamanan lainnya. Hotel tersebut terletak di Jalan Mangga Besar yang hanya muat satu mobil. Sekian meter depan hotel, mengalir Kali Tangki yang kadang menebar bau busuk sampah rumah tangga. Nyatanya lokasi yang kurang mentereng tersebut rupanya tidak menyurutkan niat tamu menyewa kamar. Selama 10 menit saya duduk di samping Wasnen, setidaknya sudah ada enam pasangan tua dan muda mengantre. Semua ingin menyewa kamar dilarang masuk. Tapi faktanya ya enggak ada yang ngecek tamu tak diwajibkan meninggalkan kartu identitas. Transaksi cuma berdasarkan prinsip "ada duit ada kamar." Begitu uang tunai diterima, Wasnen sigap mencatat setiap transaksi dalam buku besar andalannya, lalu tamu bisa bergegas menuju kamar. Tak lupa, ia akan memberikan satu bungkus sabun mandi kecil buat setiap hotel cinta, tamu bisa memilih rentang waktu menyewa kamar mulai dari tiga jam, 12 jam, atau 24 jam. Tamu dipatok ongkos Rp70 ribu untuk tiga jam ngamar. Sedangkan harga kamar 12 jam adalah Rp160 ribu, dan Rp200 ribu untuk seharian harga sudah cocok, tamu akan diantarkan ke kamar oleh petugas kebersihan bernama Suhartati. Saya mencoba mengikuti Suhartati berkeliling mengantar tamu malam itu melewati lorong yang terasa remang meski sudah dilengkapi tiga buah lampu neon. Usianya sudah menginjak kepala lima, namun Suhartati, asal Pemalang, Jawa Tengah, masih cekatan naik dan turun tangga. Selama bekerja ia dibantu rekan setengah bayanya bernama Kusmiyati. Suhartati mengucapkan kalimat yang terdengar seperti mantra, tiap selesai mengantar tamu "terima kasih, selamat beristirahat."Lorong dari meja resepsionis menuju kamar-kamar paket hemat untuk main tiga lantai di hotel itu punya 24 kamar berukuran masing-masing 3x5 meter dengan kamar mandi ukuran 1x2 meter, dilengkapi WC jongkok dan satu ember besar. Setiap kamar cuma punya satu kipas angin yang tak berguna menghilangkan pengap. Bau apek sprei dan kasur tua seolah keabadian, karena tidak ada ventilasi di setiap kamar. Jangan tanya kapan terakhir kali sprei tersebut dicuci dan diganti. Suhartati saja kesulitan semua kekurangan tadi, serta suasana muramnya, hotel tersebut merupakan salah satu favorit di Mangga Besar. Pelanggan hotel ini berasal dari ekonomi menengah bawah. Di akhir pekan, kata Suhartati, jumlah tamu yang menginap bisa mencapai 150 pasangan per hari. Sepanjang ingatan Suhartati bekerja di hotel tersebut, ia belum pernah melihat ada penggerebekan yang suka dilakukan Satpol PP, atau ormas keagamaan untuk menciduk pasangan mesum di ruang-ruang tertutup. Di tengah meningkatnya upaya ormas radikal mengatur persoalan moral di negara ini, masih bebasnya bisnis lucah di Mangga Besar tentu jadi oase tersendiri bagi pasangan yang menginginkan tanya kapan terakhir kali seprei dan sarung bantalnya diganti."Kalau hari biasa paling cuma ada tamu puluhan," kata Suhartati. "Awal bulan biasanya ramai banget. Daerah sini memang aman dari penggerebekan, makanya banyak tamu ke sini."Saya kembali menuju lantai bawah tempat Wasnen bertugas. Lobi masih ramai dengan tamu yang hilir mudik. Tidak ada percakapan dengan tamu selain tanya jawab soal ketersediaan kamar dan harga sewa. Belum ada dua jam saya di situ kebosanan sudah mulai melanda. Tidak ada hiburan selain memainkan ponsel. Wasnen bilang dirinya sudah terbiasa dengan lingkungan kerjanya. Ia sudah terbiasa menyaksikan berbagai tingkah polah tamunya yang kadang absurd—terutama gara-gara pengaruh sekali waktu tamunya mabuk berat, nyaris pingsan, sampai harus dibopong olehnya menuju kamar. Pagi harinya, ia harus membersihkan bekas muntah di lantai kamar. Ia memang kadang merangkap sebagai petugas kebersihan. Tak jarang ia menemukan bekas darah di sprei kasur dan harus mencucinya saat itu juga. Wasnen sudah malas mencari tahu dari mana asal darah dokumenter VICE mengenai para penari lelaki di Banyumas mendobrak tabu soal simbol gender melalui kesenian yang nyaris punah"Itu semua hal biasa," kata Wasnen. "Pernah juga ada rombongan tamu berpasangan yang menyewa satu kamar. Padahal satu kamar harusnya cuma buat dua orang. Tapi ya enggak mungkin juga melarang, kan mereka bayar."Hotel kelas melati memang kadang minim pengamanan. Pada 2012, kata Wasnen, di hotel tersebut pernah terjadi pembunuhan seorang perempuan di kamar 109. Ia memang belum bekerja di hotel tersebut waktu itu, namun ia kerap mendengar cerita dari rekan dan warga sekitar. Sampai sekarang pelaku pembunuhan tersebut belum juga tertangkap oleh polisi meski sketsa tersangka sudah disebar. Penyebabnya, tidak ada CCTV yang terpasang dan kartu identitas yang diberikan ke pihak hotel juga nihil. Enam tahun pasca kejadian, sistem manajemen risiko hotel tidak juga berubah."Sampai sekarang rasanya masih aneh saja," kata Wasnen. "Kayak ada yang mengganjal ketika tahu Tempat kerja saya bekas pembunuhan. Sampai sekarang untungnya belum ada kejadian aneh lagi di sini."Saya dalam proses magang bersama jarum jam menuju angka 10, Wasnen beranjak dari kursinya memeriksa situasi setiap lantai hotel. Saya mengikuti dari belakang. Asap rokok menyeruak memenuhi lorong lantai dua. Lorong tersebut senyap dan lengang. Wasnen berkeliling sekadar buat memastikan setiap tamu mematuhi aturan jam sewa. Tidak ada lift di hotel tersebut. Alhasil keliling menuju ke semua lantai jelas menguras energi."Dalam semalam biasanya ada dua kali muter buat ngecek," kata Wasnen. "Kalau enggak dibawa gerak, badan malah capek cuma duduk-duduk."Saat tengah malam, beberapa orang tamu masih berdatangan. Salah seorang perempuan dengan dandanan menor dan mulut berbau alkohol bersandar ke meja resepsionis sambil menanyakan apakah pengelola menyediakan kondom. Wasnen menjawab hotel tidak menyediakan barang macam itu. Pria yang datang bersama si perempuan cuma diam sambil memandang jam dinding. Gerak tubuhnya tak sabar ingin segera menyergap kasur di jam memang bergerak lambat ketika tak ada hal yang bisa dilakukan. Ketika jarum jam menunjuk angka 5 di pagi hari. Wasnen bersiap mengakhiri shift-nya. Ia menyeduh kopi sambil duduk-duduk di depan hotel. Saya juga menyeruput kopi, namun mata saya sudah sulit diajak gini doang pekerjaan saya nyaris pun beranjak pamit dan Wasnen segera menuju kamarnya di lantai delapan untuk beristirahat. Sebelum berpamitan Wasnen sempat bilang ke saya meski sering mendapat cap miring karena kerja di hotel mesum, dirinya mengaku bersyukur karena tidak harus mengemis atau mencuri untuk mencari uang."Orang mungkin mikir kerja di hotel ginian tidak membawa manfaat, tapi hotel seperti ini bisa ngasih apa yang selama ini dicari orang, perasaan aman karena enggak ada yang bakal gangguin," tandasnya. "Jadi apa salahnya kerja di hotel seperti ini?" U Stay Hotel Mangga Besar Wake up to the wonder of Jakarta with a stay at U Stay Hotel Mangga Besar, located only minutes from the heart of the city. U Stay Hotel Mangga Besar offers impeccable service and all the essential amenities to travelers. Post your pictures and answer your emails whenever you want, with the hotel's free Wi-Fi internet

Most hotels are fully refundable. Because flexibility over million properties and 550 airlines worldwideCheck Mangga Besar hotel availabilityTop Trending Hotels Near Mangga Besar, JakartaJl. Gajah Mada No. 211, Jakarta, JakartaThe price is per night from 1 Jul to 2 night1 Jul - 2 Wonderful! 105 reviews"We had an amazing experience staying at this hotel. The staff were extremely attentive, helpful and friendly. The room and facility was immaculately clean. The variety and quality of food provided for the buffet breakfast was plentiful and delicious. This is an outstanding hotel and made our last ..."Reviewed on 13 Jun 2023Holiday Inn & Suites Jakarta Gajah Mada, an IHG HotelJalan MH Thamrin, Jakarta, JakartaThe price is per night from 25 Jun to 26 night25 Jun - 26 Wonderful! 242 reviews"Comfortable bed and linens was my favorite feature."Reviewed on 10 Jun 2023Mandarin Oriental JakartaJl Pegangsaan Timur Cikini, Jakarta, JakartaFully refundableReserve now, pay when you stayThe price is per night from 18 Jun to 19 night18 Jun - 19 Jun9/10 Wonderful! 554 reviews"Everything was excellent"Reviewed on 31 May 2023DoubleTree by Hilton Jakarta - DiponegoroSave an average of 15% on thousands of hotels when you're signed inJalan Thamrin Kav 9, Jakarta, JakartaFully refundableReserve now, pay when you stayThe price is per night from 24 Jun to 25 night24 Jun - 25 Very Good! 383 reviews"Very reasonably priced..Rooms are clean abd bed was comfortable..shower was good..breakfast was good. Very good for a business hotel"Reviewed on 1 Jun 2023Four Points by Sheraton Jakarta ThamrinJl. Asia Afrika, Senayan, Jakarta, JakartaThe price is per night from 16 Jun to 17 night16 Jun - 17 Jun9/10 Wonderful! 318 reviews"We had a very nice stay im very comfortable room. Love how the customer service got all connected; we never have to tell our room number / booking name everytime we needed to ring for anything. Overall, it was a very pleasant experience"Reviewed on 8 Apr 2023Hotel Mulia Senayan, JakartaDon't see what you're looking for?See all available properties in Mangga BesarView all propertiesLowest nightly price found within the past 24 hours based on a 1 night stay for 2 adults. Prices and availability subject to change. Additional terms may

yangdisukainya, tanpa tarif dia langsung ke hotel. Bisnis esek-esek para ABG ini sangat kentara di pusat pertokoan, seperti Matahari Plaza dan Senapelan Plaza. Apalagi Diskotek Orion, Senapelan Plaza Mangga Besar (diskotik Kaliber - STRIPTESE, cuman member VIP), Rp 250.000 = 10 orang max, VIP Room. MGM Club ("Massage " & KTV Karaoke
Hotel Milik Sendiri di Mangga Besar Kota Jakarta adalah pilihan ideal bagi para tamu yang ingin menikmati kemewahan dan keramahan di tengah keramaian kota Jakarta. Dengan fasilitas lengkap, lokasi strategis, dan kualitas pelayanan yang baik, hotel ini akan memberikan pengalaman menginap yang tak terlupakan.
Sebutsaja seperti Bakmi Kepiting, Nasi Campur ALU, Kwetiau Sapi Kalimantan, Pecel Lele, Nasi Goreng, Soto Daging, dsb. Pokoknya tidak perlu kuatir soal makan minum. Mengenai tarif kamar kurang lebih Rp 400.000 per
HOTELTRAVEL Jl Mangga Besar V III (sebrang Kimochi). Ada ruang karaoke yg pake kamar tidur, stock cewek ada yg p pijat atau yg buat karaoke *** Ruko Taman Surya 2 Untuk tempat esek daerah Tangerang lo pada bisa ke Jl Veteran (kearah Pasar > Anyar dari modern land) selepas magrib, cwnya udah pada cukup umur, mereka sadar akan profesi jadi

Hotel 88 Mangga Besar Hotel ini adalah hotel bintang tiga yang terletak di Jl. Raya Mangga Besar No.62, Kota Jakarta Barat. Hotel santai yang terletak di kawasan Mangga Besar yang sibuk ini berjarak 5 menit berjalan kaki dari stasiun kereta Mangga Besar, 3 km dari Museum Sejarah Jakarta, dan 6 km dari akuarium Sea World Indonesia.

dI78x2V.
  • y88izgrqt4.pages.dev/272
  • y88izgrqt4.pages.dev/127
  • y88izgrqt4.pages.dev/91
  • y88izgrqt4.pages.dev/35
  • y88izgrqt4.pages.dev/315
  • y88izgrqt4.pages.dev/99
  • y88izgrqt4.pages.dev/45
  • y88izgrqt4.pages.dev/40
  • y88izgrqt4.pages.dev/183
  • hotel esek mangga besar